Pages

Jumat, 16 Januari 2015

Macam-Macam Penyakit dengan Benjolan di Kulit (ada yang disertai Hiperpigmentasi)

"
Berdasarkan benjolan pada bagian Epidermis-Dermis:

· Melanoma Maligna

Melanoma maligna adalah tumor ganas yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Biasa terjadi pada pria maupun wanita usia 30 sampai 60 tahun. Dibagi menjadi 3 jenis melanoma maligna, yaitu Superficial spreading melanoma (SSM) dengan gambaran timbulnya nevus atau pada kulit normal, berupa plak archiformis berukuran 0,5 – 3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada permukaannya terdapat campuran warna seperti cokelat, abu-abu, biru, hitam, dan sering kemerahan. Jenis kedua adalah Nodular melanoma yang memiliki sifat lebih agresif, berupa nodul setengah bola atau polipoid dan eksofitik, berwarna cokelat kemerahan atau biru sampai kehitaman. Dapat mengalami ulserasi, perdarahan dan timbul lesi satelit. Jenis ketiga adalah Lentigo maligna melanoma (LML) dengan gambaran berupa makula cokelat sampai kehitaman, berukuran sentimeter dengan tepi tidak teratur, dapat berkembang menjadi nodul biru kehitaman yang invasif dan agak hiperkeratotik, biasanya lebih banyak pada wainta.

· Nevus Pigmentosus

Nevus pigmentosus merupakan tumor jinak yang tersusun dari sel-sel nevus. Sel nevus kulit berasal dari neural crest, sel-sel ini membentuk sarang-sarang kecil pada lapisan sel basal epidermis dan pada zona taut dermoepidermal. Sel-sel ini membelah dan masuk dermis dan membentuk sarang-sarang pada dermis. Nevus pigmentosus dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh, termasuk membrana mukosa dekat permukaan tubuh. Lesi dapat datar, papuler, atau papilomatosa, biasanya berukuran 24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar peniti sampai sebesar telapak tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari warna kulit sampai coklat kehitaman. Nevus pigmentosus kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir atau timbul beberapa bulan setelah kelahiran.

· Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas dari epitel skuamosa. Tumor ini sering terjadi dibanding tumor ganas epitel lainnya dan lebih sering dijumpai pada laki-laki. Tanda dari tumor ini biasanya tampak lesi berbentuk bulat atau tidak beraturan, dengan ciri seperti plakat atau noduler yang tertutup oleh sisik, dengan batas tidak jelas, disertai eritema berbentuk nodul seperti kubah dengan bagian tengah yang mengalami ulserasi. Tumor ini dapat menginvasi daerah dibawah kelenjar keringat dan memiliki tingkat keganasan yang lebih tinggi.

· Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik adalah tumor jinak kulit yang berasal dari proliferasi epidermis dan keratin menumpuk diatas permukaan kulit sehingga memberikan gambaran yang (menempel) sering dijumpai pada orang tua usia 40-50 tahun keatas, terutama pada orang berkulit putih. Etiologi tidak diketahui pasti, diduga ada faktor genetik yang mempengaruhi. Gejala dan tanda dimulai dengan lesi datar, berwarna coklat muda sampai tua, berbatas tegas dengan permukaan licin seperti lilin atau hiperkeratotik bisa mengelupas berulang kali. Diameter lesi bervariasi biasanya antara beberapa milimeter sampai 3 cm. Lama kelamaan lesi akan menebal, dan memberi gambaran yang khas yaitu menempel (stuck on) pada permukaan kulit. Lesi yang telah berkembang penuh sering tampak mengalami pigmentasi yang gelap dan tertutup oleh skuama berminyak. Bentuk klinis yang lain berupa nodul soliter berwarna coklat kehitaman dengan tumpukan keratin. Bentuk seperti papel kecil bertangkai biasanya pada leher dan daerah aksila. Predileksi pada daerah seboroik yaitu dada punggung, perut, wajah dan leher.

· Kista dermoid

Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional. Kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Gejala berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l- 4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium. 


Berdasarkan benjolan pada bagian subkutis:

· Hemangioma

Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah yang terdiri dari prolifelasi sel-sel endotel, yang dapat terjadi pada kulit membrana mukosa, dan organ-organ lain. Secara histopatologis dapat dibedakan menjadi hemangioma kapiler, hemangioma kavernosa dan campuran. Hermangioma kapiler terdiri dari pembuluh darah kecil dan superfisial, lunak serta hilang pada penekanan.Termasuk dalam kategori ini adalah nevus flameus, hemangioma strawberi. Sedangkan hemangioma kavernosa mengenai pembuluh darah yang lebih besar dan lebih dalam, serta warnanya lebih gelap dibandingkan hemangioma kapilaris.

· Kista Ateroma

Kista ateroma merupakan benjolan yang terbentuk dari akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat. Benjolan tersebut berbentuk bulat dan berdinding tipis. Kista ateroma terbentuk Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar. Lama kelamaan akan membesar dan terlihat sebagai massa tumor yang berbentuk lonjong sampai bulat, lunak-kenyal, berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, umumnya tidak nyeri, tetapi melekat pada dermis di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut puncta (titik kehitaman yang letaknya biasanya di permukaan kulit tepat di tengah massa). Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya. Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Jika terjadi peradangan, kista akan memerah dan nyeri.

Sumber:
Japaries Willie.2008.Onkologi klinik. FKUI.2008
Robbins, Cotran. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Edisi 7. Jakarta: EGC.
Sudiono, Janti, dkk. 2001. Penuntun Praktikum Patologi Anatomi. Jakarta: EGC.

Sumber Gambar dari Google Search, mohon maaf yaa apabila gambar ada yang tidak sesuai dengan keterangannya"
Berdasarkan benjolan pada bagian Epidermis-Dermis:

· Melanoma Maligna

Melanoma maligna adalah tumor ganas yang berasal dari sel melanosit dengan gambaran berupa lesi kehitam-hitaman pada kulit. Biasa terjadi pada pria maupun wanita usia 30 sampai 60 tahun. Dibagi menjadi 3 jenis melanoma maligna, yaitu Superficial spreading melanoma (SSM) dengan gambaran timbulnya nevus atau pada kulit normal, berupa plak archiformis berukuran 0,5 – 3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada permukaannya terdapat campuran warna seperti cokelat, abu-abu, biru, hitam, dan sering kemerahan. Jenis kedua adalah Nodular melanoma yang memiliki sifat lebih agresif, berupa nodul setengah bola atau polipoid dan eksofitik, berwarna cokelat kemerahan atau biru sampai kehitaman. Dapat mengalami ulserasi, perdarahan dan timbul lesi satelit. Jenis ketiga adalah Lentigo maligna melanoma (LML) dengan gambaran berupa makula cokelat sampai kehitaman, berukuran sentimeter dengan tepi tidak teratur, dapat berkembang menjadi nodul biru kehitaman yang invasif dan agak hiperkeratotik, biasanya lebih banyak pada wainta.

· Nevus Pigmentosus

Nevus pigmentosus merupakan tumor jinak yang tersusun dari sel-sel nevus. Sel nevus kulit berasal dari neural crest, sel-sel ini membentuk sarang-sarang kecil pada lapisan sel basal epidermis dan pada zona taut dermoepidermal. Sel-sel ini membelah dan masuk dermis dan membentuk sarang-sarang pada dermis. Nevus pigmentosus dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh, termasuk membrana mukosa dekat permukaan tubuh. Lesi dapat datar, papuler, atau papilomatosa, biasanya berukuran 24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar peniti sampai sebesar telapak tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari warna kulit sampai coklat kehitaman. Nevus pigmentosus kongenital merupakan nevus yang terdapat sejak lahir atau timbul beberapa bulan setelah kelahiran.

· Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas dari epitel skuamosa. Tumor ini sering terjadi dibanding tumor ganas epitel lainnya dan lebih sering dijumpai pada laki-laki. Tanda dari tumor ini biasanya tampak lesi berbentuk bulat atau tidak beraturan, dengan ciri seperti plakat atau noduler yang tertutup oleh sisik, dengan batas tidak jelas, disertai eritema berbentuk nodul seperti kubah dengan bagian tengah yang mengalami ulserasi. Tumor ini dapat menginvasi daerah dibawah kelenjar keringat dan memiliki tingkat keganasan yang lebih tinggi.

· Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik adalah tumor jinak kulit yang berasal dari proliferasi epidermis dan keratin menumpuk diatas permukaan kulit sehingga memberikan gambaran yang (menempel) sering dijumpai pada orang tua usia 40-50 tahun keatas, terutama pada orang berkulit putih. Etiologi tidak diketahui pasti, diduga ada faktor genetik yang mempengaruhi. Gejala dan tanda dimulai dengan lesi datar, berwarna coklat muda sampai tua, berbatas tegas dengan permukaan licin seperti lilin atau hiperkeratotik bisa mengelupas berulang kali. Diameter lesi bervariasi biasanya antara beberapa milimeter sampai 3 cm. Lama kelamaan lesi akan menebal, dan memberi gambaran yang khas yaitu menempel (stuck on) pada permukaan kulit. Lesi yang telah berkembang penuh sering tampak mengalami pigmentasi yang gelap dan tertutup oleh skuama berminyak. Bentuk klinis yang lain berupa nodul soliter berwarna coklat kehitaman dengan tumpukan keratin. Bentuk seperti papel kecil bertangkai biasanya pada leher dan daerah aksila. Predileksi pada daerah seboroik yaitu dada punggung, perut, wajah dan leher.

· Kista dermoid

Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional. Kista dermoid jarang terjadi, mengenai pria dan wanita sama banyaknya, namun ada pendapat lain yang mengatakan lebih banyak dijumpai pada pria. Gejala berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l- 4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium. 


Berdasarkan benjolan pada bagian subkutis:

· Hemangioma

Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah yang terdiri dari prolifelasi sel-sel endotel, yang dapat terjadi pada kulit membrana mukosa, dan organ-organ lain. Secara histopatologis dapat dibedakan menjadi hemangioma kapiler, hemangioma kavernosa dan campuran. Hermangioma kapiler terdiri dari pembuluh darah kecil dan superfisial, lunak serta hilang pada penekanan.Termasuk dalam kategori ini adalah nevus flameus, hemangioma strawberi. Sedangkan hemangioma kavernosa mengenai pembuluh darah yang lebih besar dan lebih dalam, serta warnanya lebih gelap dibandingkan hemangioma kapilaris.

· Kista Ateroma

Kista ateroma merupakan benjolan yang terbentuk dari akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat. Benjolan tersebut berbentuk bulat dan berdinding tipis. Kista ateroma terbentuk Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung kelenjar. Lama kelamaan akan membesar dan terlihat sebagai massa tumor yang berbentuk lonjong sampai bulat, lunak-kenyal, berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, umumnya tidak nyeri, tetapi melekat pada dermis di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut puncta (titik kehitaman yang letaknya biasanya di permukaan kulit tepat di tengah massa). Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya. Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Jika terjadi peradangan, kista akan memerah dan nyeri.

Sumber:
Japaries Willie.2008.Onkologi klinik. FKUI.2008
Robbins, Cotran. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Edisi 7. Jakarta: EGC.
Sudiono, Janti, dkk. 2001. Penuntun Praktikum Patologi Anatomi. Jakarta: EGC.

Sumber Gambar dari Google Search, mohon maaf yaa apabila gambar ada yang tidak sesuai dengan keterangannya

0 komentar: