Macam-Macam Penyakit Dengan Benjolan di Leher
"
Secara
umum benjolan di daerah leher, disebabkan oleh 4 kelainan
atau penyebab utama yaitu:
1. Kelainan kongenital. Pada kelainan ini,benjolan yang paling
sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan
juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm
tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering
terjadi di daerah leher adalah hygroma colli , kista branchial , kista ductus
thyroglosus.
a. Kista duktus tiroglosus, Kista
duktus tiroglosus adalah kelainan kongenital yang paling banyak dijumpai di daerah leher berkisar 2-4% dari seluruh massa leher.
Secara histologis kista ini memiliki epitel kolumnar seperti di daerah dasar
lidah hingga mediastinum. Terletak pada bagian tengah/sentral dari leher, biasa
dijumpai pada anak-anak namun juga dapat baru dijumpai saat dewasa setelah
kista membesar dan penderita merasa terganggu.
b. Kista branchial,
Kista celah brankial kedua merupakan suatu masa kistik kongenital pada leher,
yang berada dibawah angulus mandibula dan bagian anterior kista mendorong glandula submandibular, bagian
medial berbatasan dengan arteri karotis eksterna dan vena jugular interna, dan bagian posterior otot
sternokleidomastoideus.
2.
Infeksi pada daerah leher dapat berupa infeksi akut atau
infeksi menahun. Biasanya infeksi akut disertai adanya gejala panas badan, rasa
sakit dan adanya warna kemerahan pada benjolan tersebut. Infeksi menahun atau
kronis yang paling sering ditemukan adalah benjolan akibat penyakit TBC
kelenjar.
a. TBC kelenjar. Benjolan dapat berupa benjolan kecil ukuran beberapa
milimeter sampai ukuran beberapa centimeter, bisa hanya satu buah namun dapat
juga langsung beberapa buah dan paling sering terletak di samping leher kiri
atau kanan , bahkan kadang di samping leher kiri dan kanan sekaligus.
b. Cystic hygroma. Lesi timbul dari penyumbatan kelenjar
limfatik tersering di bagian posterior seitiga dari leher, aksila, sela paha
dan mediastinum. Jaringan yang berdekatan dan juga kumpulan dari pembuluh darah
dapat menyebabkan penyumbatan jalan udara. Pembesaran yang tiba-tiba disebabkan
infeksi
streptokokus atau stafilokokus dapat juga menyebabkan penyumbatan aliran udara.
3. Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun sel neoplastik. Istilah
ini biasanya sinonim dengan tumor. Neoplasma benigna mengacu pada sel-sel
neoplastik yang tidak menginvasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis.
Sedangkan neoplasma maligna mengacu pada sel-sel neoplastik yang tumbuh dengan
menginvasi jaringan sekitar dan mempunyai kemampuan untuk bermetastasis pada
jaringan reseptif. Tumor ini dapat mengenai kelenjar tiroid, dapat pula terjadi
pada kelenjar getah bening.
4.
Kelainan lain di daerah leher dapat disebabkan
misalnya oleh kelainan
pembuluh darah di daerah leher seperti aneurisma subklavia. Ada juga
kelainan di leher yaitu pada kelenjar gondok yang disebabkan kekurangan yodium
di tubuh terutama terjadi di daerah endemis gondok.
Sumber :
Grace, Pierce A., Neil R. Borley. 2007. At A Glance ILMU BEDAH Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Medical
Series.
journal.unair.ac.id/.../ PENATALAKSANAAN%20KISTA%20DUKTUS...
Schwartz, Shires, Spencer. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6. Jakarta: EGC.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Keperawatan. Jakarta: EGC."
Secara
umum benjolan di daerah leher, disebabkan oleh 4 kelainan
atau penyebab utama yaitu:
1. Kelainan kongenital. Pada kelainan ini,benjolan yang paling
sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan
juga di tengah-tengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm
tetapi bisa juga besar seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering
terjadi di daerah leher adalah hygroma colli , kista branchial , kista ductus
thyroglosus.
a. Kista duktus tiroglosus, Kista
duktus tiroglosus adalah kelainan kongenital yang paling banyak dijumpai di daerah leher berkisar 2-4% dari seluruh massa leher.
Secara histologis kista ini memiliki epitel kolumnar seperti di daerah dasar
lidah hingga mediastinum. Terletak pada bagian tengah/sentral dari leher, biasa
dijumpai pada anak-anak namun juga dapat baru dijumpai saat dewasa setelah
kista membesar dan penderita merasa terganggu.
b. Kista branchial,
Kista celah brankial kedua merupakan suatu masa kistik kongenital pada leher,
yang berada dibawah angulus mandibula dan bagian anterior kista mendorong glandula submandibular, bagian
medial berbatasan dengan arteri karotis eksterna dan vena jugular interna, dan bagian posterior otot
sternokleidomastoideus.
2.
Infeksi pada daerah leher dapat berupa infeksi akut atau
infeksi menahun. Biasanya infeksi akut disertai adanya gejala panas badan, rasa
sakit dan adanya warna kemerahan pada benjolan tersebut. Infeksi menahun atau
kronis yang paling sering ditemukan adalah benjolan akibat penyakit TBC
kelenjar.
a. TBC kelenjar. Benjolan dapat berupa benjolan kecil ukuran beberapa
milimeter sampai ukuran beberapa centimeter, bisa hanya satu buah namun dapat
juga langsung beberapa buah dan paling sering terletak di samping leher kiri
atau kanan , bahkan kadang di samping leher kiri dan kanan sekaligus.
b. Cystic hygroma. Lesi timbul dari penyumbatan kelenjar
limfatik tersering di bagian posterior seitiga dari leher, aksila, sela paha
dan mediastinum. Jaringan yang berdekatan dan juga kumpulan dari pembuluh darah
dapat menyebabkan penyumbatan jalan udara. Pembesaran yang tiba-tiba disebabkan
infeksi
streptokokus atau stafilokokus dapat juga menyebabkan penyumbatan aliran udara.
3. Neoplasma adalah suatu kelompok atau rumpun sel neoplastik. Istilah
ini biasanya sinonim dengan tumor. Neoplasma benigna mengacu pada sel-sel
neoplastik yang tidak menginvasi jaringan sekitar dan tidak bermetastasis.
Sedangkan neoplasma maligna mengacu pada sel-sel neoplastik yang tumbuh dengan
menginvasi jaringan sekitar dan mempunyai kemampuan untuk bermetastasis pada
jaringan reseptif. Tumor ini dapat mengenai kelenjar tiroid, dapat pula terjadi
pada kelenjar getah bening.
4.
Kelainan lain di daerah leher dapat disebabkan
misalnya oleh kelainan
pembuluh darah di daerah leher seperti aneurisma subklavia. Ada juga
kelainan di leher yaitu pada kelenjar gondok yang disebabkan kekurangan yodium
di tubuh terutama terjadi di daerah endemis gondok.
Sumber :
Grace, Pierce A., Neil R. Borley. 2007. At A Glance ILMU BEDAH Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Medical
Series.
journal.unair.ac.id/.../ PENATALAKSANAAN%20KISTA%20DUKTUS...
Schwartz, Shires, Spencer. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6. Jakarta: EGC.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi Keperawatan. Jakarta: EGC.
0 komentar:
Posting Komentar